Berinvestasi di pasar saham merupakan peluang bagi siapa saja untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Bukan tidak mungkin jika pendapatan sekunder dari aksi ini bisa menghasilkan uang hingga jutaan rupiah. Tentu saja, beberapa pengetahuan dan strategi tertentu diperlukan untuk mencapai hal ini.
Menghasilkan jutaan melalui investasi saham memerlukan kombinasi faktor, seperti mengelola tenggat waktu investasi, portofolio yang terdiversifikasi, dan strategi investasi yang disiplin.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk menghasilkan pendapatan sekunder dari saham yang berhasil:
Cara Menghasilkan Jutaan Dengan Saham
Mulailah Berinvestasi Lebih Awal
Penting untuk mulai berinvestasi sejak dini karena memungkinkan uang Anda memiliki lebih banyak waktu untuk tumbuh dan berkembang. Bunga majemuk adalah bunga pinjaman atau simpanan yang dihitung berdasarkan pokok awal dan akumulasi bunga periode sebelumnya.
Semakin lama uang diinvestasikan, semakin banyak waktu yang kita miliki untuk mengembangkan uang tersebut. Perbedaan waktu dalam memulai investasi lebih awal dapat menyebabkan pertumbuhan yang signifikan dari waktu ke waktu.
Misalnya, jika Anda berinvestasi Rp. 1.000.000 setiap bulannya dengan rata-rata kenaikan saham sebesar 8% per tahun selama 40 tahun ke depan, maka uangnya akan bertambah menjadi Rp. 3.243.387.614, 25 pada akhir tahun ke-40.
Namun, jika Anda menunggu 10 tahun untuk berinvestasi sebesar Rp. 1.000.000 setiap bulannya dengan rata-rata tingkat kenaikan saham sebesar 8% per tahun selama 30 tahun ke depan, uang hanya akan tumbuh sekitar Rp. 1.418.305.803, 14 dalam 30 tahun ke depan.
Jika kita menghitung selisih investasi 40 tahun dibandingkan dengan hasil investasi 30 tahun, itu lebih dari dua kali lipat! Dengan dimulainya investasi lebih awal, pendapatan sekunder Anda dari saham akan jauh lebih tinggi.
Investasikan secara Teratur
Biasakan menginvestasikan sejumlah uang secara teratur, terlepas dari kondisi pasar saat naik atau turun. Investasi yang teratur membuat Anda tetap konsisten dan disiplin saat berinvestasi sehingga nilai investasi semakin meningkat dalam jangka panjang.
Contoh investasi reguler di pasar saham adalah melalui strategi yang disebut dollar cost averaging (DLP). DLP melibatkan investasi sejumlah uang secara berkala, terlepas dari kondisi pasar saat ini.
Misalnya, seorang investor dapat memutuskan untuk berinvestasi sebesar Rp. 500.000 setiap bulan di saham blue chip seperti BBCA dan BBRI. Dengan menginvestasikan jumlah yang sama setiap bulan, investor membeli lebih banyak saham saat pasar rendah dan lebih sedikit saham saat pasar tinggi.
Seiring waktu, ini dapat membantu meratakan harga pembelian saham dan mengurangi risiko investasi secara keseluruhan. Tentunya hal ini memiliki syarat yang harus kita pastikan terlebih dahulu sebelum saham yang diinvestasikan memiliki kinerja jangka panjang yang baik.
Dengan begitu, kita dapat berasumsi bahwa kinerja saham-saham tersebut akan terus meningkat di masa mendatang.
Diversifikasi Untuk Mengatasi Risiko
Langkah selanjutnya untuk mendapatkan penghasilan sekunder dari saham adalah melakukan diversifikasi. Ini berarti menyebarkan reksa dana Anda ke berbagai saham dan juga di berbagai industri dan sektor.
Distribusi dana investasi ke berbagai sektor mengurangi risiko investasi ekuitas secara umum.
Sebagai contoh, katakanlah seorang investor ingin menginvestasikan Rp. 1.000.000 tersedia. Investor dapat menetapkan Rp. Masing-masing 250.000 untuk sektor teknologi, sektor kesehatan, sektor keuangan, dan barang konsumsi.
Dalam setiap sektor, investor dapat berinvestasi di perusahaan yang berbeda dengan kapitalisasi pasar yang berbeda, seperti perusahaan berkapitalisasi kecil, berkapitalisasi menengah, dan berkapitalisasi besar.
Dengan berinvestasi di 4 sektor tersebut, investor dapat terhindar dari penurunan tajam kinerja investasi. Mari kita asumsikan bahwa pada tahun tertentu kinerja saham teknologi telah menurun, tetapi pada tahun itu saham konsumen dan keuangan berjalan dengan baik.
Oleh karena itu, dampak buruk jatuhnya saham teknologi masih dapat diimbangi dengan meningkatnya kinerja saham finansial dan konsumen. Bahkan investor bisa mendapat untung di tahun itu.
Berinvestasi dalam Saham Pertumbuhan:
Berinvestasi pada saham pertumbuhan dapat bermanfaat karena saham tersebut berpotensi mengalami kenaikan harga yang lebih tinggi dalam jangka panjang. Saham yang tumbuh di pasar biasanya disebut sebagai saham blue chip.
Saham pertumbuhan adalah saham perusahaan yang diperkirakan memiliki pertumbuhan pendapatan di atas rata-rata dibandingkan dengan pasar secara keseluruhan. Perusahaan-perusahaan ini sering menginvestasikan kembali keuntungan mereka ke dalam bisnis untuk mendanai pertumbuhan di masa depan, daripada membayar dividen kepada pemegang saham.
Secara umum, saham pertumbuhan lebih percaya diri menghasilkan pendapatan sekunder dari saham, terutama bagi investor baru.
Sebagai contoh saham yang sedang tumbuh, sebut saja perusahaan yang sahamnya memiliki nilai ekuitas sebesar Rp. 1.000.000.000 dan tingkat pendapatan tahunan rata-rata 12% selama 20 tahun.
Dibandingkan dengan saham yang pertumbuhannya lebih lambat, sebut saja saham perusahaan A B dengan nilai modal sebesar Rp. 1.000.000.000 dan tingkat pendapatan tahunan rata-rata 6% selama 20 tahun.
Pada akhir tahun ke-20, modal suatu perusahaan akan menjadi Rp. 9.646.293.093, 27, sedangkan modal saham Perusahaan B sebesar Rp. 3,207,135,472.21.
Kita dapat melihat bahwa pada akhir tahun ke-20, modal saham Perusahaan a akan tumbuh lebih signifikan, menjadi lebih dari 3 kali lipat modal saham Perusahaan B.
Anda dapat menggunakan Stockbit melalui fitur screenshot untuk mencari growth stock. Buka akun Stockbit 100% online tanpa dokumen fisik dan tanpa setoran minimum.
Bersabarlah saat berinvestasi
Pasar saham dapat bergejolak dalam jangka pendek, dengan harga yang berfluktuasi berdasarkan berbagai faktor, seperti kondisi ekonomi, peristiwa politik, dan berita khusus perusahaan. Bersabar memungkinkan investor untuk keluar dari fluktuasi jangka pendek ini dan fokus pada potensi investasi jangka panjang mereka.
Selain itu, berinvestasi di saham memerlukan analisis mendalam, sehingga bersabar dapat memberi investor waktu untuk meneliti, mengumpulkan informasi, dan membuat keputusan yang tepat.
Bisa jadi setelah investor mengumpulkan informasi, saham yang harganya turun memiliki fundamental yang lebih baik, sehingga penurunan harga dipandang sebagai peluang untuk membeli kembali dengan harga yang lebih murah.
Oleh karena itu, bersabar tidak hanya mencegah investor menjual kesalahan karena masalah sementara, tetapi juga dapat memberi mereka peluang untuk meningkatkan investasinya sebagai imbalan. Hal inilah yang memungkinkan pendapatan sekunder dari saham Anda meningkat di kemudian hari.
Berikut adalah beberapa cara untuk mendapatkan penghasilan sampingan dari saham bagus dan nyata. Namun, yang terpenting dari semuanya adalah Anda harus konsisten saat melakukan investasi.
Miliki strategi yang akan selalu bertahan untuk jangka panjang, karena berinvestasi tanpa strategi dapat menyebabkan investor tersesat, yang dapat membuat hasil investasi menjadi optimal atau bahkan merugi.
Strategi yang baik tidak hanya membuat investasi menjadi menguntungkan tetapi juga mencegah investasi mengambil risiko terlalu banyak.